PALANGKA RAYA, kaltengtimes.co.id – Hasil intervensi melalui sinergitas dan kolaborasi dalam menangani stunting di Kota Palangka Raya terbilang sukses. Hal itu ditunjukan dari jumlah anak mengalami stunting yang menurun jika dibandingkam daerah lain.
“Ini hasil intervensi melalui sinergitas dan kolaborasi yang baik dari dinas terkait. Patut kita apresiasi,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, Jumat (1/12/2023).
Menurutnya bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada anak yang memiliki gejala stunting adalah upaya preventif. Diharapan upaya itu berjalan dengan hasilnya yang diinginkan.
Busyairi juga meminta tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mengupayakan percepatan penurunan stunting melalui sejumlah kebijakan. Mulai dari pra nikah, masa kehamilan dan masa interval. Tentunya sebagai upaya mitigasi sehingga di tahun 2024 mendatang zero stunting.
“TPPS yang telah berjalan dari lintas sektoral maupun lintas perangkat daerah harus berjibaku bersama-sama. Kami dari Komisi C pun tetap memantau perkembangan penanganan stunting,” jelasnya.
Dia mengungkapkan jika saat ini ada dua kelurahan yang memiliki angka krusial stunting. Kelurahan Pahandut dan Panarung. Namun sudah banyak terjadi peningkatan secara signifikan dalam penanganan.
“Semogw dimasa mendatang sesuai dengan TPPS angka stunting dapat berada dibawah 18 persen sesuai penetapan standar nasional,” tandasnya. (red)