PURUK CAHU, kaltengtimes.co.id—Bupati Murung Raya Perdie M Yoseph mengatakan, Lopo Betang atau Huma Betang PMY adalah embrio bagi lahir dan eksisnya peradaban Dayak yang bukan saja sebagai tempat tinggal, tetapi juga merupakan tempat bermusyawarah dalam melahirkan ide, gagasan dalam memelihara, membangun dan mengembangkan adat istiadat, kebudayaan, seni budaya dan kearifan lokal yang terus dipertahankan dan disatukan dari berbagai keanekaragaman dan perbedaan latar belakang etnik, budaya dan kepercayaan.
“Saya atas nama jajaran Pemerintah Kabupaten Murung Raya juga sebagai Ketua Umum Dewan Adat Dayak Murung Raya, menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara-saudari yang telah berkenan hadir dalam acara peresmian Lopo Betang,” tutur Perdie, Jumat (15/9/2023).
Ia juga mengapresiasi dukungan semua pihak yang telah bekerja sehingga bangunan ini dapat diresmikan.
Perdie kembali menjelaskan peran dan fungsi strategis Lopo Betang tersebut, Pemerintah Kabupaten Murung Raya bersama Dewan Adat Dayak Kabupaten, para tokoh adat Dayak juga memiliki harapan yang sama menghadirkan Lopo Betang yang dapat digunakan untuk berbagai event (multi fungsi) untuk bermusyawarah, pertunjukan, edukasi, pameran, juga sebagai tempat tinggal (guest house).
“Kita berharap bangunan ini tidak saja hanya sebagai pusat pelestarian adat istiadat, kesenian dan kebudayaan serta kearifan lokal, akan tetapi juga dapat menjadi salah satu potensi sumber PAD sektor Pariwisata Budaya bagi Kabupaten Murung Raya ke depannya,” ucap Perdie lagi. (red)