Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi H Junaidi SH, M.Ikom mengatakan, untuk persiapan kuliah luar jaringan (Luring) atau system perkuliahan tatap muka (PTM) di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), ada sejumlah kebijakan yang akan diterapkan. Kebijakan ini juga berlaku di semua jajaran Prodi yang ada di Fakultas Fisipol UMPR.
Yang pertama, perkuliahan tatap muka diikuti sebanyak 25 orang dengan pertemuan selama 60 menit atau satu jam, kemudian mengeluarkan edaran mahasiswa yang boleh mengikuti perkuliahan sudah memiliki sertifikat vaksin baik dosis satu dan dua, dan mendapat persetujuan orangtua.
Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan harus menjalani screening kesehatan, kemudian jika ada kontak dengan warga atau keluarga yang terpapar harus melakukan karantina selama 14 hari.
Kemudian yang kedua, Dosen yang mengajar sudah menjalani vaksinasi dosis satu dan dua. Kondisi dalam keadaan prima.
“Itu untuk mahasiswa yang melakukan perkuliahan luring, sementara yang dari luar atau mengikuti pertukaran mahasiswa melakukan system daring.” kata Junaidi kepada sejumlah media di Palangka Raya, Senin (25/10).
Selanjutnya, dalam rangka Kampus Merdeka Belajar, Prodi Ilmu Komunikasi juga mengirimkan lima orang mahasiswanya untuk mengikuti pertukaran mahasiswa dan datang langsung ke kampus antara lain, dua orang di Universitas 17 Agustus, Semarang, satu orang di Universitas 17 Agustus Surabaya, satu orang di Al Azhar, dan satu orang AMIKOM. “Kemudian yang daring di Ilmu Komunikasi Fisipol UMP ada sebanyak 8 orang berasal dari Undip,” ucap Junai.
Menurut Junai, perkuliahan tatap muka ini akan diikuti oleh mahasiswa baru yakni semester satu dan tiga. red