Puluhan Warga Desa Bagendang Permai, Kecamatan MHU, melakukan aksi Jum’at bersih, salah satunya membersihkan anak sungai Palasit dari ranting-ranting pohon yang menghalangi deras arus sungai tersebut (foto/ist).
SAMPIT, kaltengtimes.co.id – Karena tingginya air pasang laut (rob) dan intentitas curah hujan menghalangi deras arus Sungai Palasit, Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara ( MHU), Sampit, Kotawaringin Timur ( Kotim), sehingga giat aksi Jum’at bersih digalakan.
Kegiatan gotong royong membersihkan anak Sungai Palasit dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan Pukul 10.30 WIB, dengan waktu 3,5 jam belum selesai, sehingga pembersihan pun berlanjut ke Jum’at depan.
Giat gotong royong yang melibatkan semua ketua RT mewujudkan rasa kepedulian, kebersamaan serta kekompakan dalam membangun lingkungan desa yang bersih dan sehat.
Untuk mengantisipasi itu, Pemerintahan Desa Bagendang Permai bersama warganya, bahu membahu melakukan giat gotong royong menjaga kemungkinan munculnya akan banjir air pasang laut(rob), karena faktor alam yang berubah yang tak bisa diprediksi.” Kami bersama semua ketua RT serta puluhan warga gotong royong pembersihan anak Sungai Palasit akibat ditumbuhi ranting pohon-pohon kayu dan rumput -rumput liar membentang ketengah sungai ini,” Kata Kades Bagendang Permai, Kuryadi ketika di konfirmasi via telpon selulernya, Jum’at (12/11).
Menurut, Yadi yang akrab disapa, anak sungai Palasit merupakan anak sungai yang masih digunakan warga masyarakatnya untuk keperluan pengairan baik, perkebunan palawija, buah-buahan maupun perkebunan sawit milik warga sekitar. Anak Sungai Palasit sebagai penopang pasokan kebutuhan akan air diwilayah desa itu. Anak sungai itu pula bermuara mengarah dan memanjang hingga ke induk Sungai Mentaya.” Panjangnya anak Sungai Palasit yang akan kami bersihkan sekitar 1 Kilometer,” kata kades.
Atas pelaksanaan giat gotong royong bersama di Jumat bersih ini semua khawatiran akan banjir akibat luapan rob, maupun karena insentitas curah hujan harus di waspadai.” Pembersihan anak sungai ini merupakan kebersamaan kita dalam menjaga serta mengantisipasi terjadi kemungkinan itu,” imbuh Kuryadi. (mar).