PALANGKA RAYA, Kaltengtimes.co.id – Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah agar ketersediaan oksigen pagi pasien covid-19 tercukupi, salah satunya yakni dengan menyurati Pemerintah Pusat untuk memperhatikan agar ketersediaan oksigen di Kalimantan Tengah tercukupi. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul saat mendampingi Penjabat Sekda Haji Nuryakin dalam rapat monitoring pasokan oksigen yang dipimpin Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, Senin (26/7), yang digelar secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Rapat tersebut membahas mengenai rencana kerja satuan tugas posko oksigen di sejumlah Provinsi diantaranya Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Papua Barat. Pada pertemuan tersebut, masing-masing perwakilan dari Daerah melaporkan kepada Wamenkes mengenai ketersediaan oksigen dan penanganan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul saat mendampingi Pj. Sekda usai mengikuti Rapat mengatakan bahwa pertemuan ini terkait dengan terjadinya krisis oksigen di setiap Daerah.
“Pertemuan tadi dalam rangka evaluasi terkait dengan terjadinya krisis oksigen dimana-mana”, ucap Suyuti. Dia menjelaskan bahwa ketersediaan oksigen ada yang kurang dari 24 jam, namun ada juga yang masih sekitar 10 hari.“Kalau di rata-ratakan sekarang sekitar 5 hari”, tambahnya.
Pemprov. Kalteng telah melakukan berbagai upaya salah satunya menyurati Pemerintah Pusat supaya memperhatikan Kalteng agar ketersediaan oksigen tercukupi.
“Bapak Gubernur juga menyurat ke Pemerintah Pusat dan seluruh distributor oksigen yang ada diseluruh Kalteng menambah produksi, memastikan bahwa distribusi bisa berjalan dengan bagus. Kita juga sangat beruntung, Korindo dalam 2 hari ini, PT. Korindo di Pangkalan Bun bisa memproduksi 900 tabung besar perhari. Sehingga itu nanti akan mengurangi tekanan yang kita alami”, jelas Suyuti.
Diharapkan RS darurat dianjurkan untuk saling meminjam tabung oksigen ke RS yang masih ada ketersediaan oksigen.
“Diharapkan juga Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menghubungi industri yang menggunakan tabung oksigen supaya untuk sementara bisa ditambahkan atau dibantu ke Rumah Sakit. Diharapkan ketersediaan oksigen tidak menjadi masalah yang sangat darurat”, tutup Suyuti