Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng menunjuk Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) untuk melakukan pendampingan pendirian Universitas Muhammadiyah Sampit yang saat ini tengah dalam proses persiapan.
Ketua PW Muhammadiyah Kalteng Prof DR Ahmad Syar’i Mpd usai menerima kunjungan PD Muhammadiyah Banjarmasin di Palangka Raya, Minggu (9/1), mengatakan, penunjukan UM Palangka Raya ini untuk mempercepat proses merger dua perguruan tinggi muhammadiyah yang akan menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Muhammadiyah Sampit.
Kedua perguruan tinggi tersebut yakni Akedemi Kebidanan Muhammadiyah Kotim, dan STKIP Kotim.
Selain, itu pimpinan pusat melalui Majelis Litbang juga menunjuk Universitas Muhammadiyah Surakarta turut melakukan pendampingan untuk mempercepat proses merger. “Insya Allah kita serius dengan segenap potensi yang dimiliki oleh Muhammadiyah untuk pendirian Universitas Muhammadiyah Kotim atau Sampit ini. Dan target minimal dalam satu tahun persiapan merger,” kata Syar’i.
Syari mengatakan, Kebijakan pimpinan pusat dalam mendirikan Universitas Muhammadiyah ini setelah mempelajari kondisi yang ada di Kalimantan Tengah, dengan tujuan setelah dilakukan merger, maka akan lebih berkembang dan lebih maju. “Memang tantangan ke depan semakin berat, namun dengan adanya merger ini diharapkan pendidikan Muhammadiyah terus berkembang,” tambahnya.
Saat ini, menurut Syar’i, pimpinan pusat sudah membentuk Badan Pembina Harian yang diketuai oleh H Muhtar, kemudian membentuk tim pengembang yang di dalamnya terdiri dari berbagai unsur baik dari Akbid, STKIP maupun pemerintah daerah, dan ini akan segera dilengkapi.
Berbicara soal komitmen, dirinya mengatakan, Muhammadiyah tentu punya komitmen artinya, dalam mendirikan sesuatu Muhammadiyah bukan tanpa prosedur, yang jelas persyaratan dilakukan bertahap dan disesuaikan, apalagi Muhammadiyah sudah sangat berpengalaman dalam peningkatkan pendidikan, sebab sudah ada sejumlah perguruan tinggi yang dimerger, dan berhasil.
Tidak menutup kemungkinan ke depan ada pengembangan jurusan yang menyesuaikan dengan kondisi alam di Kabupaten Kotim, dan ini tengah dikaji. “Saat bertemu Bupati Kotim misalnya, ada usulan bidang perkebunan dan pertanian yang menjadi perhatian, ini yang tengah dilakukan kajian intensif disamping juga program studi eksakta, Bupati Kotim juga mengapresiasi luar biasa dan siap mendukung,” pungkas Syar’i. red