PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran meminta kepada seluruh pemangku kepentingan agar mengoptimalkan potensi ekspor sektor perikanan di tahun 2022. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah, H. Darliansjah, saat memimpin rapat persiapan launching produk ekspor perikanan Kalteng, bertempat di Ruang Rapat Struktural Dislutkan Prov.Kalteng, Senin (10/1/22). Dari hasil pertemuan tersebut, para eksportir mengharapkan adanya komitmen bersama antara pelaku usaha dengan pemda untuk meningkatkan kegiatan ekspor di Kalteng.
Pertemuan ini dihadiri oleh pihak Pejabat Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palangka Raya, Direktur CV. Tirta Haring Borneo Palangka Raya Obertus, Direktur CV. Borneo Aquatic Sampit Erwin, Kepala Bidang Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran (Budlahsar), Kasi Pengolahan dan Pemasaran serta Pejabat Fungsional APHP dan Pelaksana di lingkungan Dislutkan Prov. Kalteng. Dalam pertemuan ini Kadislutkan Prov. Kalteng membahas kesiapan dari semua pihak untuk menetapkan kapan dapat dilakukan launching serta kendala apa saja yang dapat menghambat terlaksananya kegiatan tersebut.
Dikatakan Darliansjah, menindaklanjuti arahan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran, diharapkan seluruh pemangku kepentingan seperti Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) yang mewakili pemda Prov. Kalteng dapat menjadi mitra bagi eksportir dan pelaku usaha pendukung eksportir lainnya untuk dapat mulai bergerak dan mengoptimalkan potensi ekspor di tahun 2022.
Pada kesempatan ini, pihak SKIPM Palangka Raya dan para eksportir menyampaikan beberapa kendala dalam pengiriman ekspor yaitu tidak adanya connecting penerbangan yang tetap ke negara tujuan. Dimana pengiriman ekspor tidak semua penerbangan bisa mengirim ke negara yang dituju tapi hanya maskapai penerbangan Garuda saja yang bisa link ke semua negara.
Seperti diketahui, saat pandemi covid-19 seperti sekarang ini semua jadwal penerbangan berubah sehingga menghambat pengiriman ikan. Dan diharapkan untuk kuota pengiriman bisa digabung dengan komoditi selain perikanan agar biaya operasional pengiriman tidak berat. Dan selama ini untuk PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) tidak pernah terdata di Stasiun Karantina Ikan Palangka Raya, sehingga data ekspor yang tercatat hanya sebagian kecil saja. Padahal potensi ekspor perikanan di Kalteng cukup besar terutama ikan hias alam. Menurut Erwin, permintaan ikan hias dari luar negeri yang paling banyak dicari adalah ikan hias alam yang banyak terdapat di Kalimantan.
“Perlu adanya kerja sama dengan Kab/Kota dalam hal pemetaan potensi perikanan untuk mendukung tersedianya data guna mendukung para eksportir. Kemudian, perlu dibentuk tim kecil yang terdiri dari pihak pemerintah (SKIPM dan Dislutkan) dan pelaku usaha ekspor guna mempersiapkan data-data seperti data komoditi potensi untuk ekspor, baik volume dan negara tujuan. Dan juga data penerbangan untuk menyesuaikan dengan jadwal pengiriman barang,” ucap Darliansjah. Diharapkan melalui launching produk ekspor perikanan yang akan dilakukan ini dapat memberikan semangat kepada para eksportir perikanan di Kalteng. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk motivasi dan dorongan Pemprov. Kalteng dalam bentuk perhatian terhadap sektor perikanan yang ada di Kalteng. (red)