PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – 2 orang penumpang di Bandara Tjilik Riwut yang telah melakukan perjalanan dari Pulau Jawa positif terpapar Covid-19, Senin (7/2) kemarin. 2 penumpang tersebut 1 orang berasal dari Palangka Raya dan 1 orang lagi berasal dari Kabupaten Aceh Selatan. ‘’Untuk penanganan lbih lanjut, 1 penumpang yang positif saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Silvanus Palangka Raya untuk kemudian menjalani tes PCR dan 1 penumpang lagi harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, mengutif MMC Kalteng.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah, Yulindra Dedi membenarkan temuan hasil pemeriksaan terhadap 2 penumpang pesawat di bandara Tjilik Riwut yang positif Covid-19 tersebut. “Menang benar berdasarkan hasil pemeriksaan petugas yang terdiri dari unsur Dinkes, Polda, Dishub, Pol PP, BPBPK, dan KKP ditemukan dua orang penumpang positif berdasarkan hasil tes antigen positif Covid-19. Temuan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan acak dari 551 penumpang yang datang melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya kemarin,’’ ungkap Yulindra Dedi.
Seperti diketahui upaya pengetatan pintu masuk dari luar Kalimantan Tengah baik dari pintu masuk udara, laut dan darat tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 443.1/07/Satgas Covid 19 tanggal 4 Februari 2022 tentang Peningkatan Penanganan Covid-19 di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Pada Poin (d) Surat Edaran dimaksud menyebutkan“ meningkatkan deteksi Covid-19 untuk pelaku perjalanan dari Pulau Jawa dengan cara melakukan tes acak di pintu-pintu kedatangan di bandara, pelabuhan, terminal, dan pos perbatasan”
Kebijakan pengetatan terhadap pelaku perjalalan tidak terlepas dari perkembangan penyebaran Covid-19 yang cenderung mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir, dan adanya penyebaran virus Covid-19 varian omicron yang sudah masuk kebeberapa wilayah di Indonesia. Belajar dari pengalaman menangani penyebaran Covid-19 varian sebelumnya yang sudah hampir 2 tahun melanda Kalimantan Tengah, Gubernur Kalimantan Tengah dengan cepat mengambil langkah-langkah antisipatif, diantaranya dengan kebijakan pengetatan terhadap pelaku perjalanan.
Seusai mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo, Senin (7/2), Gubernur langsung menggelar Rakor dengan para Bupati / Wali Kota se Kalimantan Tengah secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Pada kesempatan tersebut Gubernur kembali mengingatkan kepada Bupati / Wali Kota untuk mengambil langkah-langkah strategis dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait untuk meningkatkan upaya penanganan covid 19 di wilayahnya masing-masing.
“Kita sudah memiliki pengalaman dalam penanganan Covid-19 gelombang sebelumnya, harusnya kita lebih siap dan mampu lebih baik lagi apabila hal ini ditangani dengan serius dan komitmen yang kuat. Saya berharap agar Bupati / Wali Kota menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya, dan yang lebih penting adalah kehadiran pemimpin di tengah-tengah rakyatnya yang membutuhkan bantuan,” ungkap H. Sugianto Sugianto.
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut lebih lanjut mengutarakan bahwa kebijakan pengetatan pelaku perjalanan sudah selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan yang menekankan peningkatan deteksi di pintu-pintu kedatangan, baik laut, udara dan darat. “Kunci mengakhiri Covid-19 adalah vaksin lengkap dari vaksin dosis 1, dosis 2 hingga booster, kepatuhan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan saya himbau jangan bepergian bila tidak mendesak. Semua ini adalah upaya, bila dijalankan dengan baik, Inshaa Allah dapat menghindari terpapar dan tidak menyebarkan kepada orang lain, selebihnya kita berdo’a kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir,”pungka Gubernur H. Sugianto Sugianto. (red)