PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Guna menyikapi keluhan masyarakat terhadap masih mahalnya harga minyak goreng, Satuan Tugas Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Besar dan Pasar Kahayan palangka Raya, Kamis (10/2) pagi. Sidak dipimpin langsung Kepala Dinas Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti, dengan sasaran pasar dan beberapa mini market di Palangka Raya.
Dari pantauan media ini saat mengikuti sidak tersebut, ternyata masih banyak pedagang yang menjual harga minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga berkisar Rp 20.000 hingga Rp 22.000, artinya jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah, yakni Rp 14.000 per liter.
Rahman, salah seorang pedagang sembako di Pasar Kahayan mengungkapkan terpaksa menjual harga minyak goreng Rp 20.000 kemasan 1 liter karena minyak goreng tersebut merupakan stok lama yang dibelinya dari pihak distributor.
Hal senada diungkapkan Rahimah, pedagang di Pasar Kahayan. Menurutnya, selain masih stok lama, sekarang ini untuk mendapatkan stok minyak goreng sesuai harga HET dari pihak distributor sangat susah. Karena itu Rahimah harus berspekulasi dengan menjual harga minyak goreng kemasan 1 liter rata-rata Rp 20.000 hingga Rp 22.000.
Hamidah, Kepada Bidang Distribusi Pangan Dinas Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Tengah disela-sela sidak tersebut mengakui masih banyak pedagang yang masih menjual harga minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga jauh di atas HET. ‘’Akan tetap kita pelan-pelan untuk memberitahukan kepada para pedagang untuk tidak menjual dengan harga di atas HET. Kami optimis menjelang hari besar seperti Bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti harga minyak goreng di pasaran akan kembali normal dan dijual seharga Rp 14.000 perliter sesuai HET,’’ tandas Hamidah. (red)