PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah pada hari Jum’at, 25 Februari 2022, pukul 15.00 Waktu Indonesia Barat sebanyak 394 orang. Dari jumlah tersebut, 4 orang diantaranya meninggal dunia.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah dalam laporan harian nya menyampaikan, dari 394 orang yng terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, terjadi di palangka Raya 179 orang, Katingan 24 orang, Kotawaringin Timur 29 orang, Kotawaringin Barat 13 orang, Lamandau 6 orang, Seruyan 10 orang, Pulang Pisau 17 orang, Kapuas 46 orang, Gunung Mas 18 orang, Barito Selatan 17 orang, Barito Timur 10 orang, Barito Utara 21 orang, dan Kabupaten Murung Raya 4 orang, sehingga dari semula sebanyak 52.146 orang menjadi 52.540 orang.
Untuk pasien sembuh, ada penambahan sebanyak 260 orang, yaitu di Palangka Raya 131 orang, Katingan 18 orang, Kotawaringin Timur 37 orang, Kotawaringin Barat 16 orang, Lamandau 3 orang, Sukamara 1 orang, Seruyan 2 orang, Pulang Pisau 1 orang, Kapuas 12 orang, Gunung Mas 2 orang, Barito Selatan 16 orang, Barito Timur 7 orang, Barito Utara 10 orang, dan Kabupaten Murung Raya 4 orang, sehingga dari semula 46.618 orang menjadi 46.878 orang.
Pasein dalam perawatan, ada penambahan sebanyak 130 orang, sehingga dari semula 3.923 orang menjadi 4.053 orang, sedangkan kasus meninggal, ada penambahan sebanyak 4 orang, yaitu di Kabupaten Kotawaringin Timur 1 orang, Kapuas 1 orang, dan Kabupaten Barito Utara 2 orang, sehingga dari semula 1.605 orang menjadi 1.609 orang dengan tingkat kematiannya (CFR) 3,1 %.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah melalui Satgas Covid Pusat menyampaikan bahwa menjelang libur panjang dari 26-28 Februari 2022, pemerintah tidak membuatkan aturan khusus, namun meminta pemerintah daerah untuk tanggap dalam menyiapkan fasilitas isolasi terpusat.
Di sisi lain, masyarakat diimbau tetap waspada dalam menjalankan aktivitasnya mengingat kasus COVID-19 masih tinggi. Populasi rentan (lansia, penderita komorbid, dan orang yang belum divaksinasi penuh) juga diimbau untuk menunda aktivitas yang tidak esensial. (red)